BERITA

Kunker ke Pinrang, Andi Akmal Minta Ada Solusi bagi Persoalan Limbah yang Dikeluhkan Masyarakat

 

Makassar (17/10) — Anggota DPR RI Komisi IV dari Fraksi PKS, Andi Akmal Pasluddin mendesak pemerintah dalam hal ini Kementerian LHK untuk menyelesaikan persoalan limbah yang dikeluhkan masyarakat.

Salah satu desakan masyarakat di Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan adalah keluhan ada efek dari buangan limbah PT Biota Laut Ganggang yang membuat udang-udang pada tambak mereka mati.

Andi Akmal Pasluddin mengingatkan para industriawan maupun para investor bahwa masalah limbah merupakan masalah yang urgen, karenanya perlu diperhatikan dengan baik.

“Karena ini menyangkut relasi dengan masyarakat dan juga keberlangsungan industri kita kedepannya, maka mesti baik-baik dengan masyarakat” kata Andi Akmal.

Legislator asal Sulawesi Selatan II ini juga mengusulkan agar secepatnya persoalan limbah ini menemukan solusi. Pendapat ini disampaikan ketika bersama rombongan komisi IV dan juga dihadiri Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Dirjen Penegakkan Hukum Lingkungan Hidup dan Kehutanan KLHK, Dirjen Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 KLHK, Bupati Pinrang dan perwakilan masyarakat.

“Kita berharap industri perikanan dan kelautan kita ini terus maju. Namun kemajuan ini mesti berbarengan dengan kearifan lokal. Masyarakat ikut maju, baik secara SDM, perekonomian, pendidikan, adat budaya hingga kualitas lingkungannya. Inilah yang akan membuat suasana kondusif dan aman bagi masyarakat meskipun ada industri besar di tengah mereka. Tidak ada kesenjangan bahkan gini rasio menipis”, tutur Akmal.

Politisi PKS ini menekankan, semua mesti serba baik, saling menerima tidak ada yang merasa dirugikan baik perusahaan maupun masyarakat. Untuk itu, peran pemerintah dalam hal ini KLHK mesti turun tangan untuk menengahi dan memberi solusi yang baik untuk kebaikan bersama.

“Saya berharap, semua dapat diselesaikan dengan mufakat yang mudah dan tidak pelik. Sehingga tidak berkepanjangan hingga masuk ke panja di DPR terkait limbah. Kalau sudah masuk panja, akan menjadi persoalan serius dan semakin rumit. Namun kejadian ini akan menjadi pelajaran penting bagi daerah-daerah lain agar serius dan disiplin pada persoalan limbah yang mencemari lingkungan”, tutup Andi Akmal Pasluddin.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *