Sebuah Perjalanan Belum Usai
Masih masih terngiang sosok Ustadz Arif HS di benak kami. Apa yang telah beliau perjuangkan selama ini sangatlah membekas di hati kami. Teringat ketika beliau berkunjung ke warga dari rumah ke rumah untuk bersilaturahim dan mendengarkan aspirasi masyarakat, beliau sampai menghiraukan waktu istirahatnya yang tidak lagi utuh. Bagaimana mungkin bisa setiap harinya hanya istirahat tidak lebih dari 3-4 jam dengan rutinitas yang sangat padat setiap harinya. Beliau selalu mengingatkan,”diimbangi ya hidupnya, jadi jangan pengetahuanya saja, tapi juga ruhani dan fisik juga harus dijaga agar tetap kuat”, kurang lebih seperti itu. Dengan usianya yang sudah di atas 50 tahun, beliau masih tampak muda bersemangat dan segar. Selain itu keteduhan wajah beliau membuat hati kami merasai damai dan tenang di dekatnya.
Benar jika memang perjalanan ini belum selesai. Pada akhirnya almarhum masih melanjutkan perjalanannya dengan bekal yang sudah dikumpulkanya selama ini. Dan perjuangan di dunia menjadi sebuah tongkat estafet yang akan kami lanjutkan. Sepertinya beliau mengajarkan sebuah pelajaran penting bahwa kematian bukanlah perpisahan yang sebenarnya, melainkan sebuah stasiun perjalanan di mana kita akan bertemu dan berpisah sementara untuk melanjutkan perjalanan samapai nanti dipertemukan lagi di hari akhir. Doa kami selalu, semoga Allah memberikan tempat terbaik kepada Almarhum Ustadz Arif Hari Setiawan. Insyaallah apa yang diperjuangkanya selama ini menjadi amal jariyah yang terus menular sampai generasi ke generasi yang akan datang. (FH)*

